Khartoum / Jenewa (ICRC) – Pada tanggal 26 Agustus, staf Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengunjungi tentara Sudan di Darfur yang ditahan oleh Tentara Pembebasan Sudan – faksi Abdelwahid An-Nur (SLA-AW), sebuah kelompok oposisi bersenjata.
“ICRC mengunjungi tahanan guna memeriksa kondisi tempat penahanan dan memastikan bahwa mereka diperlakukan dengan hormat dan berperikemanusiaan, sesuai dengan standar internasional,” kata Jean-Christophe Sandoz, kepala delegasi ICRC di Sudan. Setelah kunjungan tersebut, ICRC membahas temuannya dan memberikan rekomendasi secara konfidensial dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Sebagai bagian dari pelayanan ICRC kepada para tahanan, ICRC memfasilitasi pertukaran Berita Palang Merah yang berisi tentang berita keluarga antara tahanan dengan pihak keluarga tahanan. Sampai dengan saat ini sudah 10 Berita Palang Merah yang telah terdistribusi dan 17 Berita Palang Merah yang terkumpul.
Kelompok oposisi bersenjata telah membebaskan salah satu tentara yang ditahan, karena sakit. Melayani dalam kapasitasnya sebagai perantara yang netral, dan atas permintaan dari pihak SLA-AW serta pihak pemerintah, ICRC telah mengusahakan agar tentara yang telah dibebaskan akan diantarkan ke Nyala dengan menggunakan helikopter. Tentara yang telah dibebaskan tersebut didampingi oleh istri dan tiga anaknya, juga staf ICRC. Ketika tiba di Nyala ia langsung diserahkan kepada pemerintah Sudan. “Kami siap memfasilitasi serah terima selanjutnya, jika keduabelah pihak setuju dan meminta kami untuk melakukannya,” kata Sandoz.
ICRC telah memfasilitasi pemulangan sejumlah tahanan perang yang dibebaskan oleh Sudan dan Sudan Selatan sejak 2012 lalu. Selain itu ICRC juga memberikan fasilitas serah terima warga Sudan dan tahanan warga asing serta para sandera yang dibebaskan oleh kelompok oposisi bersenjata di Darfur.
ICRC telah bekerja di Sudan sejak tahun 1978. Pada tahun 2003 ICRC memperluas operasinya ke Darfur, di mana ICRC membantu orang yang menderita akibat konflik bersenjata dan kekerasan lainnya.