Abstrak
Keputusan untuk mematuhi hukum – atau tidak – tidak terjadi secara otomatis, terlepas hal itu dialami oleh kelompok bersenjata atau sebuah negara. Pematuhan terhadap hukum humaniter internasional (HHI) hanya dapat didukung, dan karena itu adanya perbaikan, jika alasan yang digunakan oleh kelompokkelompok bersenjata untuk memperlihatkan kepatuhan atau kurangnya kepatuhan bisa dipahami dan jika alasan yang mendukung pematuhan mempertimbangkan alasan-alasan tersebut. Di antara alasan untuk mematuhi hukum, ada dua pertimbangan yang sangat berat bagi kelompok-kelompok bersenjata: citra diri mereka dan keuntungan militer. Di antara alasan untuk tidak-mematuhi, ada tiga yang teratas: tujuan kelompok, keuntungan militer, dan apa yang diwakili HHI menurut kelompok tersebut.
Tentang Penulis
Dr Olivier Bangerter, sarjana bidang teologi dari Universitas Lausanne (Master) dan Jenewa (PhD), baru-baru ini bergabung dengan proyek penelitian Pasukan bersenjata Kecil di Jenewa sebagai peneliti senior. Dia sebelumnya bekerja untuk Komite Internasional Palang Merah (ICRC) sejak tahun 2001, dan merupakan Penasihat ICRC dalam Dialog dengan Kelompok Bersenjata dari 2008 hingga 2011. Dalam kapasitas ini ia bertemu anggota dan mantan anggota dari sekitar enam puluh kelompok bersenjata di seluruh dunia.
File PDF untuk artikel ini dapat [unduh disini], sedangkan apabila Anda membutuhkannya dalam bentuk cetakan, silahkan pesan ke ICRC melalui email ke djakarta@icrc.org atau mention kami melalui twitter @ICRC_id.