Sebuah survei nasional yang dilakukan antara tahun 1993 dan 1996 menyimpulkan bahwa tingkat kebutaan di Indonesia adalah 1,5%, tingkat tertinggi untuk seluruh Asia, dan kedua tertinggi di dunia. Katarak merupakan penyebab utama kebutaan dengan prevalensi katarak 0,78% dari 1,5% prevalensi kebutaan pada tahun 1996.
Menurut seorang ahli dari Departemen Kesehatan, prevalensi katarak di Papua adalah 2,4%, yang merupakan tingkat prevalensi tertinggi di Indonesia. (Prevalensi adalah seberapa sering suatu penyakit atau kondisi terjadi pada sekelompok penduduk).
Dengan pertimbangan inilah Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Rumah Sakit Dian Harapan (RSDH) Jayapura bersama tim dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena, serta Pemerintah Daerah (Pemda) Lanny Jaya, mengadakan Program Pelayanan Kesehatan Mata kepada warga Tiom, Lanny Jaya, Papua di RSUD Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Senin (15/02) hingga Jumat (19/02) lalu.
Tercatat sebanyak 519 warga yang mendapatkan pemeriksaan mata. Dari jumlah tersebut, 154 warga Tiom mendapat pelayanan operasi katarak dan 232 warga mendapatkan kacamata baca.
Christoph Sutter (Kepala Delegasi Regional ICRC Indonesia & TImor Leste), dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI, Ritola Tasmaya, turut menghadiri kegiatan ini. “Mata adalah jendela dunia, dan sangat penting bagi kehidupan, oleh karena itu kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat positif.” Kata Bapak Ritola. “Kami berharap kegiatan ini juga akan berhasil di daerah lain.” Tambah Christoph.
Sejak tahun 2006, ICRC bersama dengan PMI melakukan 20 program Pelayanan Kesehatan Mata gratis di Indonesia. Program di Tiom, Lanny Jaya, Papua adalah yang ke-20. Secara total, sampai dengan saat ini, ICRC dan PMI telah melakukan 5.374 pemeriksaan mata gratis, 1.140 operasi katarak, 35 operasi koreksi visi mata lainnya, dan mendistribusikan 1.865 kacamata baca gratis.