Sebanyak 57 mahasiswa Hubungan Internasional dari 19 Universitas di Indonesia perdebatkan berbagai isu kemanusiaan aktual, termasuk perlu tidaknya intervensi militer di Suriah demi kemanusiaan di Kampus Fisipol UGM, Yogyakarta. Yang pro mengatakan bahwa korban sudah banyak berjatuhan sedangkan proses negosiasi sudah tidak efektif karena tidak adanya rasa saling percaya antara kedua belah pihak. Dengan demikian intervensi militer menjadi satu-satunya jalan untuk menciptakan perdamaian.

Sementara yang menentang intervensi militer berpandangan bahwa langkah tersebut dapat mengganggu proses perundingan terutama yang kini sedang diperjuangkan oleh Mantan Sekjen PBB Koffi Annan. Selain itu, intervensi militer merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Negara Suriah.

Isu tersebut menjadi salah satu dari enam topik yang diangkat dalam Lomba Debat Hukum Humaniter Internasional,  kerjasama Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan Jurusan Hubungan Internasional Fisipol UGM pada tanggal 27-29 April 2012 di Yogyakarta.

Setelah bertanding selama tiga hari dan melewati empat pertandingan di penyisihan, dan masing-masing satu kali semifinal dan final, 4 dari 7 juri di babak final menyatakan Universitas Gadjah Mada sebagai juara dengan mengalahkan Universitas Brawijaya. Pada babak semifinal Universitas Gadjah Mada mengalahkan pendatang baru Universitas Udayana, sedangkan Universitas Brawijaya mengalahkan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Selain itu, berdasarkan penghitungan skor pada empat babak penyisihan, Bur Luthfi Hidayatullah dari Universitas Brawijaya meraih poin tertinggi dan dinyatakan sebagai Best Speaker.

Pemenang IHL Debate 2012, Universitas Gadjah Mada.

Penyerahan piala Best Speaker, Bur Luthfi Hidayatullah dari Universitas Brawijaya, oleh Rina Rusman, Legal Adviser ICRC.

“Ajang lomba semacam ini merupakan cara efektif untuk mendiseminasikan Hukum Humaniter Internasional di kalangan mahasiswa yang nota bene adalah para pemimpin masa depan Indonesia,” ungkap Rina  Rusman, Legal Adviser ICRC di Jakarta. “Dengan demikian, manakala kelak menjadi pemimpin, mereka akan mempertimbangkan berbagai aspek kemanusiaan dalam pengambilan keputusan mereka.”

Lomba Debat Hukum Humaniter Internasional telah menjadi agenda tahunan ICRC Jakarta yang juga akan mensponsori pemenang di Indonesia untuk bertanding dalam Lomba Debat Regional di Malaysia pada tanggal 11-13 Mei nanti.