Pada tanggal 22 Oktober 2010 lalu, puluhan imigran yang berasal dari Sri Lanka diselamatkan dari sebuah kapal yang telah melakukan perjalanan selama 45 hari. Mereka dalam perjalanan menuju ke Pulau Christmas di Australia untuk menghindari peperangan yang sedang berkecamuk di negaranya. Berita dan foto tentang penyelamatan mereka tidak hanya muncul di Indonesia saja tetapi juga di media-media internasional.
Ribuan mil dari Indonesia, tepatnya di salah satu kota Jerman, seorang imigran Sri Lanka lain, sebut saja Boonpanyaroj, juga ikut menyimak berita tersebut. Betapa terkejutnya dia karena di antara beberapa foto yang dilihatnya, dia mengenali dua orang imigran yang tidak lain adalah adik kandungnya sendiri, sebut saja Pooja, bersama keponakannya. Didorong oleh rasa khawatir akan keselamatan mereka dan oleh kerinduan untuk bisa bertemu kembali dengan mereka, Boonpanyaroj kemudian segera menghubungi Palang Merah Jerman (DRK).
Oleh petugas di kantor Palang Merah Jerman, Boonpanyaroj diminta mengisi formulir Tracing Request – TR (Permohonan Pencarian) dan Red Cross Message – RCM (Berita Palang Merah). Tracing Request atau TR adalah sebuah formulir yang memuat permohonan informasi mengenai keberadaan seseorang yang tidak diketahui lokasinya. Sedangkan Red Cross Message adalah surat terbuka yang hanya berisi berita keluarga, bukan berita yang bersifat politik yang dapat dibaca oleh siapa saja. Formulir TR dan RCM tersedia di semua kantor cabang Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah dan kantor ICRC terdekat.
Berdasarkan formulir yang telah diisi, Palang Merah Jerman menindaklanjuti permintaan dengan menyampaikan informasi pencarian tersebut dan mengirimkan Berita Palang Merah ke kantor delegasi ICRC di Indonesia, karena berdasarkan informasi dari media, keluarga si pencari berada di Indonesia. Staff ICRC pun segera menindaklanjuti permohonan tersebut.
Setelah berkoordinasi dengan kantor organisasi-organisasi terkait, yakni International Organization for Migration (IOM) dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) in Jakarta, staff ICRC dapat bertemu dengan Pooja dan keluarganya. Staff ICRC kemudian menyampaikan kepadanya informasi tentang permohonan pencarian dari saudaranya di Jerman dan menyerahkan Berita Palang Merah kepada Pooja.
Pooja sangat terkejut dan tidak kuasa menahan air mata bahagia ketika membaca surat (RCM) dari saudaranya yang sudah terpisah dan kehilangan kontak selama bertahun-tahun akibat konflik berkepanjangan di negaranya. Dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan bisa berkomunikasi kembali dengannya. Pooja lantas menuliskan berita balasan dan mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi. Sejak saat itu, komunikasi pun kembali terjalin antara dua orang saudara yang masih terpisah ribuan mil.