Tehran (ICRC) – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menutup kantornya di Kermanshah pada awal bulan Oktober ini setelah lebih dari sepuluh tahun menyediakan bantuan kemanusiaan bagi warga negara Irak yang terkena dampak konflik di negara mereka.
Pada akhir tahun 2002 lalu, ICRC merupakan organisasi kemanusiaan internasional pertama yang berada di Kermanshah. Kantor di Kermanshah ini menyediakan keperluan logistik untuk kegiatan-kegiatan ICRC di Irak dan lokasinya yang memiliki rute akses dan lingkungan yang aman, memungkinkan Kermanshah menjadi tempat untuk menyalurkan layanan kemanusiaan bagi puluhan ribu warga Irak yang terkena dampak perang.
“Memberikan supportuntuk kantor kami di Irak melalui Iran adalah pengalaman yang sangat berharga. Keputusan untuk menutup kantor di Iran ini bukan sebuah keputusan tiba-tiba, namun kebutuhan bantuan kemanusiaan di Irak yang terus menurun membuat ICRC yakin bahwa bantuan dari Iran sudah tidak diperlukan lagi sejak berakhirnya perang di Negara tersebut,” kata Pierre Ryter, Kepala Delegasi ICRC di Iran.
Selama sepuluh tahun menyediakan kebutuhan logistik di Kermanshah, tim ICRC sudah mendistribusikan lebih dari 24.000 ton bantuan kemanusiaan. Tahun 2007 dan 2008 adalah tahun yang paling sibuk, dimana gudang di Kermanshah menjadi gudang terbesar ICRC di seluruh dunia saat itu. Selain peran utamanya membantu orang-orang di Irak, ICRC di Kermanshah juga memberikan bantuan darurat bagi warga Iran yang terkena dampak bencana alam (gempa) pada bulan Desember 2003 lalu di Bam.
Kegiatan ICRC di Iran di antaranya mengklarifikasi nasib tawanan perang yang terdaftar selama perang Iran-Irak atau yang teridentifikasi melalui Berita Palang Merah (RCM). ICRC bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Iran untuk menelusuri orang hilang, rehabilitasi fisik, bantuan internasional dan diseminasi Hukum Humaniter Internasional (HHI), yang mana Komite Nasional HHI juga mitra penting.
wow its great post..
I do not believe there is anyinthg we or any other outside nation can do to truly affect the changes in any other country. Think about it. Since WWII no place have we sent our young men and women to fight have we truly made a difference. In fact none of these places truly wanted us there, and by that I mean the people on the street, not the politcians and leaders. And no where have we won, even in Iraq. The only place we have been with any real legitimacy since WWII is Afghanistan and instead of completed our mission there were turned away to invade another nation for personal political reasons. No, we have no business trying to force our will on another nation. If we disagree with that nations government then put sanctions in place. Do not invade even by request. Too many of our young men and women have been sent to die for poitcal agendas under the guise of national interest.