Jenewa / Sana ‘a (ICRC) – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) sangat khawatir dengan meningkatnya kekerasan di kota Taiz di Yaman. Selain itu, situasi keamanan kota tersebut juga mempersulit personil medis dan fasilitas kesehatan untuk mengobati korban luka akibat kekerasan. ICRC meminta kepada pemerintah dan semua pihak yang bertikai untuk menghormati harkat hidup dan martabat manusia serta mengijinkan petugas medis untuk mengobati dan mengevakuasi para korban secara aman. 

“Ada laporan mengkhawatirkan korban luka tidak dapat menjangkau fasilitas kesehatan, dan fasilitas tersebut diserang dan rusak,” kata Eric Marclay, kepala delegasi ICRC Yaman. “Kekerasan berdampak serius terhadap pelayanan dasar selama pekan terakhir, terutama layanan medis untuk menolong korban kritis. Kekerasan yang semakin meningkat di jalanan di Kota Taiz menimbulkan puluhan orang tewas atau terluka.” ICRC mengingatkan semua pihak terkait untuk mengambil segala langkah yang dapat ditempuh untuk untuk mencari, mengumpulkan dan mengevakuasi korban luka dan orang sakit.

Dalam beberapa kasus, relawan Bulan Sabit Merah Yaman atau pihak lain yang membawa korban luka dihambat untuk menyelamatkan nyawa korban atau bahkan mereka sendiri pun dalam keadaan terluka. “Kini berusaha menyelamatkan nyawa seseorang bisa membuat Anda sendiri kehilangan nyawa,” ujar Marclay. “Siapapun yang terluka harus segera mendapat perawatan medis. Akses ke infrastruktur perawatan kesehatan tidak boleh dihambat atau dibatasi. Sangat penting bagi staf, kendaraan dan fasilitas medis untuk dilindungi dan dihormati”, imbuhnya.

ICRC telah lama membantu fasilitas medis menangani para korban semenjak kerusuhan meletus di Yaman. Selama tiga hari terakhir, tim ahli bedah ICRC bekerja sama dengan dokter setempat di Taiz, melaksanakan bedah untuk menolong korban. Selain memberikan bantuan tenaga bagi staf lokal, tim ICRC juga membawa pasokan medis yang cukup untuk mengobati puluhan korban.