Pertengahan Februari kemarin menjadi periode super sibuk bagi kantor Delegasi Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Kolombia. Dan itu bukan kesibukan biasa. Dalam kurun waktu dua hari, mereka bekerja non-stop untuk memfasilitasi pembebasan beberapa orang, sipil dan militer, yang ditahan oleh kelompok bersenjata di sana. ICRC tidak bekerja sendirian.  Dibantu oleh organisasi Colombianas y Colombianos por la Paz, operasi serah terima para tahanan tersebut berjalan dengan lancar sehingga mereka kini bisa kembali berkumpul dengan keluarga mereka.

ICRC photo Gallery, 02.04.2012 – Bandar Udara Villavicencio. Pembebasan empat tentara dan enam petugas polisi yang ditahan oleh FARC-EP. Dokter ICRC berbicara pada paramedis Palang Merah Kolombo dan para relawan yang bertugas. (ilustrasi)

Pada tanggal 15 Februari lalu, ICRC dan organisasi Colombianas y Colombianos por la Paz memfasilitasi pembebasan dua personel polisi sebelumnya ditangkap dan ditahan oleh Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC-EP), Cristian Camilo Yate dan Víctor González Cristian Camilo Yate. Kedua orang petugas ini ditahan oleh FARC-EP semenjak tanggal 25 Januari lalu. Dengan menggunakan kendaraan ICRC, keduanya langsung dibawa ke Kota Cali. Seorang dokter ICRC yang tergabung dalam tim fasilitasi memastikan bahwa keduanya dalam kondisi sehat.

ICRC photo Gallery, 02.04.2012 – Bandar Udara Villavicencio. Pembebasan empat tentara dan enam petugas polisi yang ditahan oleh FARC-EP. Seorang psycolog Angkatan Bersenjata menyambut dan mengurus salah satu tahanan yang dibebaskan. (ilustrasi)

Pada hari yang sama, ICRC kembali memfasilitasi pembebasan seorang tentara, Josué Álvarez, yang telah ditahan oleh FARC-EP sejak tanggal tanggal 29 Januari lalu. Josue kemudian diantar dengan kendaraan ICRC ke kota Pasto untuk diserahkan kepada pihak yang berwenang. Operasi kedua ini juga melibatkan Palang Merah Kolombia, yang menyediakan bantuan logistik dan kesehatan.

Keesokan harinya, ICRC juga menjadi perantara dalam pembebasan lima orang warga sipil yang bekerja di sebuah perusahan tambang. Kelima orang yang semuanya berasal dari Peru telah ditahan sejak 18 Januari lalu, tapi kali ini oleh Pasukan Pembebasan Nasional (ELN). Kelimanya kemudian diangkut dengan helikopter ke bandara kota Barrancabermeja, untuk selanjutnya diterbangkan ke Bogota. Perlu diketahui, terdapat beberapa kelompok bersenjata di Kolombia. Menurut BBC, terdapat paling tidak empat kelompok bersenjata di Kolombia.

Semenjak tahun 1994, ICRC telah memfasilitasi pembebasan bagi lebih dari 1.500 orang yang ditahan oleh berbagai kelompok bersenjata di Kolombia. Bagaimana ICRC bisa menjadi perantara dalam operasi-operasi semacam iru? Kuncinya adalah kepercayaan. Kepercayaan terbangun melalui berbagai upaya ICRC untuk selalu mengupayakan komunikasi yang bersifat konfidensial dengan semua pihak, baik pemerintah maupun kelompok-kelompok bersenjata.

“Selain itu, reputasi ICRC sebagai organisasi kemanusiaan yang bersifat netral, independen dan tidak memihak membuatnya terus dipercaya oleh berbagai kelompok bersenjata,” kata Jordi Raich, Kepala Delegasi ICRC di Kolombia. Di Indonesia sendiri, peran ICRC dalam operasi sejenis adalah pembebasan juru kamera RCTI Ferry Santoro pada tahun 2004. ICRC bersama Palang Merah Indonesia (PMI) memfasilitasi pembebasan Ferry oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM).