Pawai kebudayaan mewarnai Bumi Perkemahan Tonasa I

Wakil Presiden dan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) hadir di lokasi Jumpa, Bakti, Gembira atau Jumbara di Bumi Perkemahan Tonasa 1, Balocci, Sulawesi Selatan, hari ini (26/7) untuk membuka acara ini secara resmi.

Hadir juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso, Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) serta tamu undangan lainnya.

Lapangan Bumi Perkemahan Tonasa I terlihat meriah dan berwarna oleh kostum dan semangat para anggota Palang Merah Remaja (PMR) yang tidak kalah oleh teriknya matahari di lokasi JUMBARA yang memang cukup menyengat.

Sebelum upacara pembukaan dimulai, peserta berkesempatan memamerkan ciri khas kebudayaan masing-masing daerah melalui pawai kebudayaan. Tampak kebudayaan dan kesenian Indonesia dari 34 provinsi berhasil disajikan oleh para anggota PMR melalui tampilan kostum, alat musik, hingga atribut kebudayaan. Masing-masing daerah berhasil mencuri perhatian. Misalnya, Ondel-ondel tampak menari-nari di barisan Kontingen DKI Jakarta. Sementara Kontingen Jawa Timur berhasil memukau dengan dua reog yang dibawa dari Ponorogo.

Iring-iringan musik daerah berupa gamelan dibawa oleh Kontingen Bali, dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tabuhan genderang khas prajurit Keraton Jogja. Para peserta betul-betul berusaha melakukan persiapan dengan matang untuk menampilkan yang terbaik. Dan tentunya, mereka berhasil memukau.

Perwakilan kontingen Papua Barat. © ICRC / Ursula N. Langouran

Perwakilan kontingen Papua Barat. © ICRC / Ursula N. Langouran

Pawai budaya menampilkan keunikan tradisi Indonesia. © ICRC / Ursula N. Langouran

Pawai budaya menampilkan keunikan tradisi Indonesia. © ICRC / Ursula N. Langouran

Reog Ponorogo dalam barisan pawai kebudayaan. © ICRC / Ursula N. Langouran

Reog Ponorogo dalam barisan pawai kebudayaan. © ICRC / Ursula N. Langouran

 

 

Angin kencang tidak akan menumbangkan semangat PMR

Dalam sambutannya, ketua penyelenggara JUMBARA H. Ichsan Yasin Limpo juga menyampaikan laporan terkini tentang pelaksanaan kegiatan, termasuk aral melintang yang dihadapi. Masalah teknis memang tidak terhindar, juga kendala-kendala lain yang umumnya muncul dalam pelaksanaan kegiatan dengan skala besar, yang dapat dihadapi sehingga kegiatan lima tahunan ini dapat dilakukan. Ia menceritakan mengenai angin ribut yang disebutnya sebagai tamu tidak diundang yang sempat mengacaukan dekorasi panggung hingga baliho dan beberapa tenda. Beruntung para panitia serta relawan sigap membereskan dan menata kembali.

“JUMBARA adalah perayaan semangat sosial. JUMBARA adalah perayaan semangat kemanusiaan. Manusia adalah makhluk sosial secara alami dan manusia membutuhkan satu sama lain. Manusia tidak dapat bertahan hidup hanya dengan sendiri dan hanya dengan diri sendiri. Karena itu Palang Merah merupakan salah satu cermin bagaimana kita melihat sifat sosial manusia yang begitu nyata. Ada begitu banyak manfaat dan semangat positif dari kegiatan Palang Merah ini, terutama bagi remaja di era digital yang mengenal click activism. Dimana kita membantu dengan satu pencetan tombol. Itu sebuah aksi nyata, tapi diperlukan orang-orang yang merealisasikan menjadi karya, menjadi kehadiran. Dan di sini Palang Merah Indonesia, Palang Merah Remaja menjadi salah satu alat untuk berlatih bahwa membantu sesama di era digital dibutuhkan lebih dari sekedar memencet tombol, tapi hadir nyata di lingkungan, sesama,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam pidatonya.

Menteri Anies menambahkan, kegiatan Palang Merah mengajari anak-anak untuk menyadari sifat inklusif, netral, imparsial. Karena kegiatan-kegiatan Palang Merah tidak membedakan ras, agama, ekonomi, budaya dan semua faktor pembeda identitas. Semangat ini mudah-mudahan tercermin dalam kegiatan ini. Kegiatan ini juga melatih gotong royong dalam menghadapi suatu masalah. Jadi, angin kencang mungkin cukup keras dan dapat menumbangkan baliho, namun tak bisa menumbangkan semangat anak-anak yang terlibat dalam JUMBARA ini.

Wakil Presiden dan Ketua PMI Jusuf Kalla sangat bangga pada para peserta. Ia pun terus menekankan semangat kebersamaan yang memang merupakan semangat Palang Merah untuk terus dipraktekkan oleh para peserta. “Ingatlah, bahwa masalah apapun dapat diselesaikan apabila kita bekerja sama,” tutup Kalla.

Usai upacara, Penampilan tarian yang mewakili empat suku di Sulawesi Selatan ditampilkan di penghujung acara.

Ketua PMI Jusuf Kalla secara resmii membuka JUMBARA PMR Tingkat Nasional VIII 2016. © ICRC / Ursula N. Langouran

Ketua PMI Jusuf Kalla secara resmii membuka JUMBARA PMR Tingkat Nasional VIII 2016. © ICRC / Ursula N. Langouran

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan ikut menabuh genderang tanda dibukanya JUMBARA PMR Tingkat Nasional VIII 2016. © ICRC / Ursula N. Langouran

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan ikut menabuh genderang tanda dibukanya JUMBARA PMR Tingkat Nasional VIII 2016. © ICRC / Ursula N. Langouran

© ICRC / Ursula N. Langouran

© ICRC / Ursula N. Langouran

Wajah Sulawesi Selatan dalam tarian daerah. © ICRC / Ursula N. Langouran

Wajah Sulawesi Selatan dalam tarian daerah. © ICRC / Ursula N. Langouran

Atraksi yang ditampilkan para anggota PMR. © ICRC / Ursula N. Langouran

Atraksi yang ditampilkan para anggota PMR. © ICRC / Ursula N. Langouran