Manila (ICRC) – Sudah lebih dari tiga bulan sejak pecahnya pertempuran di Kota Marawi, Provinsi Lanao del Sur, Filipina namun bagi keluarga yang masih mencari orang-orang terdekatnya, penantian ini serasa tak berujung. Dalam upaya untuk menyatukan kembali keluarga yang mengalami nestapa ini, Palang Merah Filipina (PRC) dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) baru-baru ini meluncurkan sebuah laman online (https://familylinks.icrc.org/Philippines) yang membantu menelusuri orang-orang hilang. Masih dalam suasana peringatan Hari Internasional Orang Hilang (30 Agustus), ICRC ingin mengajak kita semua untuk memperhatikan derita yang dialami oleh keluarga semacam ini dan menekankan bahwa mereka mempunyai hak untuk mengetahui apa yang terjadi pada keluarga mereka yang hilang.

Camilla Matteucci, kepala tim ICRC yang bekerja sama dengan PRC untuk menyatukan kembali keluarga di Filipina, mengatakan bahwa ada banyak kemungkinan penyebab tercerai berainya keluarga dalam situasi konflik. “Bisa saja ada yang terjebak dalam pertempuran, ditahan atau bahkan terbunuh. Mereka bisa juga ada di pusat evakuasi tapi tidak mempunyai sarana untuk menghubungi keluarga mereka. Namun perlu diingat bahwa keluarga memiliki hak untuk mengetahui apa yang telah terjadi pada orang yang mereka cintai, dan bila memungkinkan, agar dipertemukan kembali dengan mereka. Website pencarian kami menjadi wadah bagi orang-orang untuk berbagi informasi tentang kerabat mereka yang hilang dan meminta bantuan kami untuk melacaknya.”

Website ini melengkapi layanan pencarian yang sudah ada seperti 12 pos pelayanan PRC di pusat evakuasi di kota Marawi dan Iligan. The information shared by families with the Red Cross remains confidential. Informasi yang disampaikan oleh keluarga ke Palang Merah senantiasa dijaga kerahasiaannya.

Sejak awal konflik Marawi, Palang Merah telah menerima 402 permintaan pencarian, 179 di antaranya masih ditelusuri.

“Hari demi hari ketika pertempuran terus berlanjut, harapan kami semakin menipis. Alhamdulilah kalau suami saya masih hidup, tetapi kalau dia sudah meninggal, maka kami harus mengambil jenazahnya agar bisa menguburnya sesuai dengan agama dan tradisi kami. Semua keluarga Maranao yang sedang mencari anggota keluarga tercinta memiliki keinginan yang sama,” kata Aisha (bukan nama sebenarnya) yang suaminya hilang di Marawi.

Menyatukan kembali keluarga pada masa konflik atau bencana merupakan layanan utama yang selalu disediakan oleh Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Di Marawi, ICRC dan PRC memberikan dukungan teknis dan material untuk membantu pihak berwenang dalam penanganan jenazah. Selain itu, PRC juga memberikan dukungan psikososial kepada lebih dari 10.400 orang, termasuk anak-anak yang terkena dampak konflik.

ICRC adalah organisasi kemanusiaan yang netral, imparsial dan independen yang misinya semata-mata bersifat kemanusiaan untuk melindungi kehidupan dan martabat korban konflik bersenjata dan situasi kekerasan lainnya dan untuk memberi mereka bantuan. ICRC juga berupaya mencegah penderitaan dengan mempromosikan dan memperkuat hukum humaniter dan prinsip kemanusiaan universal.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:
Lany de la Cruz (di Davao), HP: +63 999 887 0985
Heidi Anicete (di Manila), HP: + 63 928 504 7648
Allison Lopez (di Manila), HP: + 63 908 868 6884