Berita Palang Merah (RCM) memungkinkan orang-orang untuk menyampaikan berita kepada keluarga mereka ketika sarana komunikasi tradisional terganggu. Dengan dukungan dari ICRC, Palang Merah Kamboja membantu orang-orang yang berada di dalam penjara untuk tetap berhubungan dengan orang yang mereka cintai di luar penjara.

Bun Seoung, seorang relawan Palang Merah Kamboja, adalah seorang tukang pos yang sangat istimewa. Di abad ke-21 sekarang ini, ketika sebagian besar orang di Phnom Penh telah terhubung secara real time melalui Facebook dan Instagram ke seluruh dunia, Bun Seoung masih mengantarkan sendiri setiap surat. Dengan menggunakan sepeda motornya yang sudah berkarat karena ratusan mil perjalanan yang ditempuhnya untuk mengirimkan surat kepada masing-masing penerima.

“Jika Berita Palang Merah ini sangat berharga”, ia menjelaskan, “Ini karena RCM memiliki kekuatan untuk menyatukan kembali anggota keluarga yang telah terpisah, juga untuk mengubah kesedihan dan ketidakpastian menjadi cinta dan harapan”.

Srey Neng

Dibutuhkan tiga jam dengan mengendarai sepeda motor ditengah debu yang tebal dan melewati genangan air untuk mencapai sebuah desa kecil dekat Kompong Speu, di mana seorang ibu muda dari dua Srey Neng tinggal. Srey Neng pada awalnya sangat curiga ketika Seoung mengatakan padanya bahwa Seoung mempunyai sebuah kabar dari suaminya, yang mana Srey Neng justru tidak mengetahui kabar suaminya selama sudah lebih dari setahun lamanya. Srey Neng sangat cemas dan tidak berani mengambil surat yang Bun Seoung bawakan untuknya. Srey Neng memegang bayinya erat di dadanya ketika Seoung akhirnya membacakan isi surat tersebut dengan suara keras.

“Suami anda berada dalam penjara di Thailand, tetapi ia dalam kesehatan yang baik,” jelas Seoung. Srey Neng menangis sambil memegang erat surat tersebut. “Saya pikir dia sudah mati. Selama ini saya tidak pernah berhenti mengkhawatirkannya dan terus bertanya-tanya tentang apa yang telah terjadi padanya”.

Seoung menjelaskan kepada Srey Neng bahwa ia juga dapat membalas surat tersebut, dan bahwa rekan-rekannya dari ICRC akan mengirimkan surat balasan tersebut ke suaminya. “Saya sangat lega”, katanya Srey neng. “Kami tidak bisa mengunjunginya di Thailand, namun setidaknya kami dapat mengetahui kabar satu sama lain melalui surat ini, dan merasa bersatu kembali, akhirnya”.

Seoung membantu Srey Neng membalas Berita Palang Merah dari suaminya. © ICRC

Ketekunan Membuahkan Hasil

Setelah pesan terkirimkan, Seoung masih harus menempuh beberapa jam perjalanan sebelum pulang.

“Dibutuhkan tekad yang besar untuk menemukan keluarga-keluarga ini”, kata Seoung. “Tak jarang saya harus melakukan perjalanan dua atau tiga kali, sebelum akhirnya saya bertemu langsung dengan mereka. Tidak ada cara untuk mengetahui apakah mereka akan berada di kediamannya pada hari dimana saya berencana untuk mengunjungi mereka. Tapi saya tidak mudah menyerah”.

Ketika sarana komunikasi lainnya (seperti saluran telepon dan sistem pos) terganggu atau tidak tersedia, pekerjaan seperti yang Bun Seoung dan relawan Palang Merah lainnya lakukan menjadi sangat berarti. Pada tahun 2012, Palang Merah Kamboja telah membantu keluarga-keluarga yang terpisah dengan anggota keluarganya untuk bertukar berita, dengan total hampir 14.000 Berita Palang Merah yang berhasil disampaikan – sebagian besar berita yang ditukar adalah antara tahanan dan keluarga mereka.

Bun Seoung ketika mengirimkan Berita Palang Merah. © ICRC

Sumber berita: ICRC.org