Surabaya (ICRC) – TNI Angkatan Laut bersama Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pagi ini membuka secara resmi Workshop Asia-Pasifik tentang Hukum Konflik Bersenjata di Laut yang Ke-3 di Surabaya, Jawa Timur. Tujuan dari kegiatan yang berlangsung selama lima hari ini adalah untuk memfasilitasi dialog operasional tentang isu-isu keamanan maritim, terutama terkait hukum perang di laut.

“Sengketa maritim dan teritorial cukup mengemuka di Kawasan Asia-Pasifik,” ungkap Christoph Sutter, Kepala Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia dan Timor-Leste. “Apabila ketegangan terus meningkat, ada resiko yang semakin besar akan terjadi bentrokan di laut di kawasan ini yang memiliki rute perdagangan maritim tersibuk di dunia,” imbuh Christoph. “Angkatan laut di kawasan ini sudah secara berkala terlibat dalam berbagai operasi maritim. Melalui kegiatan ini, ICRC ingin berbagi dengan negara-negara yang mengikuti kegiatan ini keahlian ICRC di bidang hukum perang di laut dan menstimulasi dialog terkait implementasinya di kawasan ini.”

Workshop ini juga akan membahas operasi-operasi keamanan maritim lainnya yang berada di bawah ambang batas konflik bersenjata, seperti kontra pembajakan di laut, penyelamatan dan pemindahan orang-orang di laut.

“Ini kesempatan langka untuk saling berbagi gagasan sehingga mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu khusus tersebut,” kata Laksamana Ade Supandi, Kepala Staf TNI Angkatan Laut. “Kegiatan ini juga memberi kita ruang untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang kerja sama di kawasan kita, terutama terkait dengan penerapan hukum konflik bersenjata,” Laksamana Ade Supandi menambahkan.

Workshop ini diikuti oleh 37 orang perwira senior angkatan laut dari Australia, Bangladesh, China, Fiji, Filipina, Indonesia, Jepang, Kamboja, Korea Selatan, Korea Utara, Malaysia, Maldives, Myanmar, Pakistan, Selandia Baru, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Timor-Leste, Vietnam serta Amerika Serikat dan Rusia.

Sesi-sesi akan difasilitasi oleh pakar militer dari Indonesia, Inggris dan Australia, delegate (utusan) ICRC untuk angkatan bersenjata serta para pakar hukum laut.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:

Marie Claire Feghali, ICRC Indonesia (English, Perancis): + 62 811 982 549
Generesius Blomen Nomer, ICRC Indonesia (Bahasa Indonesia): +62 811 8607 232

Atau kunjungi website kami: www.icrc.org

Untuk menyaksikan dan download video terkini ICRC dengan kualitas broadcasting, kunjungi www.icrcvideonewsroom.org

Untuk mengetahui apa yang dilakukan ICRC dalam rangka mengakhiri serangan terhadap pekerja kesehatan dan pasien, kunjungi www.healthcareindanger.org

Follow ICRC di facebook.com/icrc dan twitter.com/icrc

Blog Bahasa Indonesia kami: https://blogs.icrc.org/indonesia/

Twitter Delegasi Jakarta: @ ICRC_id