Ambulans yang diserang atau dihambat, pekerja kesehatan diancam atau menjadi target kekerasan, sementara korban luka dan yang sakit terbaring sekarat, akses mendapatkan perawatan kesehatan yang layak sudah terenggut. Sesering apakah hal tersebut terjadi selama 150 tahun terakhir ini? Foto-foto ini menggambarkan kekerasan terhadap fasilitas dan pekerja kesehatan, dan mengilustrasikan betapa sulitnya memberikan perawatan kesehatan pada masa perang. Bahkan saat ini, orang-orang kadang menolak perawatan kesehatan yang diberikan hanya karena mereka takut diserang ketika dalam perjalanan ke Rumah Sakit.

Foto-foto ini dipamerkan pada pameran “Health Care in Danger: An Issue For Our Times”.

Austria, 1914-1918. Rumah Sakit lapangan Militer setelah serangan. © Perpustakaan Nasional Austria, Wina / hist-00.814

Perang Dunia II, United Kingdom. Sebuah klinik pediatrik setelah serangan bom. © Palang Merah Inggris / versi-01.336

Libya, 2011. Ruang operasi utama sebuah rumah sakit di reruntuhan setelah serangkaian serangan bom. © ICRC / André Liohn / l-e-00.318

Lebanon, 1983. Ambulans yang rusak dalam pertempuran selama baku tembak antara pasukan Israel dan Palestina. © ICRC / B. Hubschmid / lb-d-00078-18

Somalia, 2012. Ambulans yang sedang diarahkan menuju pos pemeriksaan militer. © ICRC / A. Liohn

Rusia, 1942. Perawatan medis di garis depan. © ICRC / Ria Novosti

Israel dan wilayah pendudukan 2011. Tim paramedis Bulan Sabit Merah Palestina merawat korban yang terluka. © ICRC / A. Gutman / il-e-02.413

Thailand, 1980. Mengevakuasi korban yang terluka setelah desa mereka yang berada di perbatasan Viet Nam diserang. © ICRC / Y. Muller / th-n-00136-21

El Salvador, 1987. Evakuasi selama perang sipil di Salvador. © Palang Merah Amerika / D. Cima / sv-e-00164

Afghanistan, 2010. Taksi yang digunakan untuk membawa korban terluka ke rumah sakit ketika tidak ada layanan ambulans. © ICRC / K. Holt / af-e-01707

Rwanda, 1994. Sebuah rumah sakit lapangan ICRC didirikan untuk mengobati para korban genosida. © L’Illustre / C. Gluntz / rw-d-00020-14

Pakistan, 2009. Rumah sakit bedah lapangan untuk orang-orang yang terluka Selama pertempuran di wilayah tersebut. © ICRC / J. Ahmad / pk-e-00.743

Syria, 2012. Ahli bedah bekerja dua kali lipat di kediaman pribadi yang dijadikan sebagai rumah sakit darurat. © ICRC / R. Garcia Vilanova

Haiti, 2009. Relawan Palang Merah yang berusia dua puluh lima tahun ini tertembak di mulut saat membantu para korban kekerasan yang terjadi di Kota Shanty. Namun ia tetap bekerja membantu evakuasi para korban. © ICRC / VII / R. Haviv

Afghanistan, 2010. Butuh waktu empat hari bagi ibu ini untuk mencapai salah satu dari beberapa rumah sakit di mana anaknya dirawat akibat menderita diare yang parah. Ketika sampai di rumah sakit tersebut kondisi anaknya sangat buruk. © ICRC / K. Holt / af-e-01647